Kamis, 20 Mei 2010

Juara KIR


Alhamdulillah SMPN 2 Sugio menjadi juara III dalam final kir competititon sekaresidenan Bojonegoro di SMA 1 Tuban dengan judul penelitian "Pemanfaatan motor kipas angin bekas sebagai prototipe mesin pembuat es krim dengan bahan buah kersen"

Daftar Riwayat Hidup

Lahir Di Desa Bakalan Pule Kec. Tikung Kab. Lamongan
SD Negeri Bakalan Pule II lulus tahun 1983
SMP Negeri 1 Lamongan lulus tahun 1986
SMA Negeri 2 Lamongan lulus tahun 1989
Universitas Negeri Surabaya Lulus tahun 1994
Mengajar di SMP Negeri 1 Sambeng pada tahun 1997-2007
Mengajar di SMP Negeri 2 Sugio pada maret 2007 sampai sekarang
Prestasi:
1. Juara II KIR Wilayah C1
2. Pembina KIR Juara Harapan 1 Pada tahun 1998
3. Pembina KIR Juara III pada tahun 2002
4. Pembina Kir Juara III pada tahun 2003
5. Pembina Kir Finalis Tingkat Nasional tahun 2004
6. Pembina Kir Juara III pada tahun 2008
7. Pembina Kir Juara III pada tahun 2009
8. Pembina KIr Juara III pada tahun 2010 sekresidenan Bojonegoro
9. Juri Kir tingkat kabupaten Lamongan pada tahun 1994-2010
10.Pengurus MGMP IPa-Biologi pada tahun 1994-2010

Rabu, 19 Mei 2010

Protozoa

Protozoa

Traditionally the animal kingdom has been divided into two subkingdoms; Protozoa* and Metazoa* .

Protozoa are the most abundant animals in the world in terms of numbers and biomass. Their principal importance is as consumers of bacteria (PROKARYOTES ). Bacteria play a vital role in maintaining the earth as a suitable place for inhabitation by other forms of life and protozoa play a vital role in controlling their numbers and biomass. Protozoa are also important as parasites and symbionts* of multicellular animals.

Protozoa are defined as single-celled eukaryotic* organsims, that feed heterotrophically* and exhibit diverse motility mechanisms. However, it is impossible to draw a line between unicellular animals (consumers), plants (producers) and fungi (decomposers) and it is customary to speak of the Protista* as a separate kingdom of unicellular eukaryotes that embraces both heterotrophic protozoa and autotrophic algae.

Rabu, 25 Februari 2009

Home

Nama: Sudjatmiko .

TTL: Lamongan, 27 Agustus 1970

Alamat: Desa Supenuh, Kec Sugio Kab. Lamongan

Email: milycomp@yahoo.co.id,

Bidang studi: Science-Biologi

MOTTO :Anda datang kami bantu sebisa mungkin.

Jaringan embrional

Jaringan Embrional
Biologi Kelas 2 > Struktur Hewan
STRUKTUR HEWAN
Dilihat dari segi jumlah sel, hewan dapat dibagi menjadi Protozoa (hewan bersel satu) dan Metazoa (hewan bersel banyak). Pada hewan bersel banyak (termasuk manusia), kumpulan sel-sel yag memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan, jaringan jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk organ tubuh, organ-organ tubuh akan bergabung membentuk sistem organ tubuh, sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung membentuk organisme (hewan).
SEL JARINGAN  ORGAN  SISTEM ORGAN  ORGANISME
JARINGAN EMBRIONAL
Jaringan embrional, merupakan jaringan dari hasil pembelahan sel zigot. Jaringan embrional mengalami spesialisasi menjadi 3 lapisan jaringan (triploblastik), lapisan luar, ektoderm, lapisan tengah, mesoderm dan lapisan dalam entoderm.
Contoh hewan triploblastik : Annelida, Mollusca, Arthropoda, Chordata.
Atau menjadi 2 lapisan jaringan (diploblastik), lapisan ektoderm dan endoderm.
Contoh hewan diploblastik : Coelenterata.
Lapisan-lapisan jaringan tersebut di atas kemudian akan berkembang menjadi organ-organ tubuh dari suatu hewan

Jaringan otot

JARINGAN OTOT
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.
Gambar 1 :
Diagram susunan jaringan otot kerangka, dari
keseluruhan otot sampai tingkat molekuler.
Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam :
1. Jaringan Otot Polos
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.
Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah
pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan.
Gbr. Struktur Otot Polos
2. Jaringan Otot Lurik
Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar.
Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.

Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar.
Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.
Gbr. Serabut otot lurik
(dari otot anak-anak).
3. Jaringan Otot Jantung/Miokardium
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.
Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.

Gbr. Serabut otot jantung
(dari jantung orang dewasa)

JARINGAN SARAF

Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.

Gbr. Sel saraf (neuron) dengan akson dan dendrit).
Terdapat 3 macam sel saraf
1. Sel Saraf Sensorik
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
2. Sel Saraf Motorik
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
3. Sel Saraf Penghubung
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
Iritabilitas artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls saraf.